TEORI KREATIFITAS DAN INOVASI

 BAB IV

TEORI KREATIFITAS DAN INOVASI 


4.1.1 Dasar-dasar Pemikiran Kreatif

    Kunci utama seseorang setelah memutuskan untuk menjadi entrepreneur ialah berpikir kreatif. Tanpa kreativitas mimpi Anda hanyalah angan-angan saja. Anda akan menemui banyak kendala ketika memulai menjadi entrepreneur, bahkan ketika Anda belum mulai memutuskan untuk menjadi entrepreneur. Berpikir kreatif harus memiliki dasar pola pikir kreatif. Hal ini dapat membantu memecahkan permasalahan guna menemukan solusinya. Berpikir kreatif memiliki banyak manfaat bagi kita atau dalam berwirausaha. Kegunaan pola pikir kreatif itu adalah:

1. Menemukan gagasan, ide, peluang, dan inspirasi baru.

2. Mengubah masalah atau kesulitan dan kegagalan menjadi sebuah pemikiran yang cemerlang untuk langkah selanjutnya.

3. Menemukan solusi yang inovatif.

4. Menemukan suatu kejadian yang belum pernah dialami atau yang pernah ada hingga menjadi sebuah penemuan baru.

5. Menemukan teknologi baru.

6. Mengubah keterbatasan yang ada sebelumnya menjadi sebuah kekuatan atau keunggulan.

 

4.1.2 Kreativitas adalah Kunci Sukses dalam Bisnis

    Sebelumnya kita perlu menguraikan kreativitas itu sendiri. Kreativitas itu muncul dari orang yang sering menggunakan otak kanannya karena kecenderungannya untuk ingin berpikir, terampil, berorientasi yang berbeda dari orang lain. Orang yang berpikir kreatif sering menggunakan pola pikir otak kanan dan jarang menggunakan otak kirinya yang berorientasi pada logika berpikir. Cara kerja dan pola pikir otak kiri dan otak kanan memiliki visi yang berbeda. Hal itu bisa digambarkan pada diagram di halaman berikut.

Kreativitas itu adalah:

1. Bukanlah semata-mata memecahkan masalah tetapi menciptakan sesuatu yang lebih baik, orsinil, dan pemecahan masalah yang kreatif.

2. Cara mengoptimalkan dan menggunakan pengetahuan Anda untuk mengatasi masalah yang belum ada jawaban yang pasti.

3. Kemampuan utama dan dasar menjadi wirausahawan yang sukses.

4. Cara untuk menghasilkan kesuksesan dengan penciptaan ide, gagasan serta memunculkan sebuah inspirasi yang brilian.

5. Tidak bisa ditiru, 'dicangkok' atau dipaksakan pada orang lain tetapi bisa dipelajari dan dilatih.

6. Menggunakan cara yang berbeda dan lain dari yang orang lain lakukan.

7. Kunci untuk merancang desain produk baru dan munculnya teknologi baru.

 

4.1.3 Prinsip-prinsip Berpikir Kreatif

    Ada beberapa prinsip di dalam pola pikir Kreatif (The Basics of Creative Thinking),

1. Posisikan diri Anda berlawanan atau berbeda dengan yang lain (opposite atau think differently).

2. The inovation theory: Think differently dari nothing to give a spectacular result

3. Think more detail: Berpikirlah lebih detail daripada yang lain atau biasanya.

4. Have a perfect result: Berpikirlah bahwa apa yang ingin Anda capai itu sempurna dan tidak mungkin terlampaui oleh yang lain.

5. Berpikirlah: There must be a solution, bahwa apa pun kesulitannya, pasti ada jalan keluarnya.

Kesulitan dan inspirasi itu saling melekatkan diri, satu di depan dan yang lain di belakangnya.

7. Knowledge only 1%, imagination 99%: Sebagian besar penemu dunia memilki pola pikir imajinasi yang kuat. Einstein juga memiliki imajinasi yang sangat kuat. la berkata, Imagination is more important than knowledge. Knowledge is limited Imagination encircles the world.

     Prinsip kesempurnaan bisa membuat kita terperangkap ke dalam jebakan ketakutan untuk berubah dan keluar dari rutinitas yang terus-menerus terjadi. Itulah intuisi seorang smart and good entrepreneur tetapi walaupun demikian, kadangkala banyak orang yang menganggap orang kreatif yang Kadang berpikiran aneh itu gila dan membingungkan. Namun, itulah pola pikir seorang entrepreneur, selalu melihat dari sisi yang berbeda dan di matanya, suatu kejadian adalah unperfectly condition. Untuk itu, dia akan segera berimprovisasi atau berinovasi. Inilah Yang disebut tori "Kesempurnaan" bagi orang biasa, tetapi bagi seorang smart and Sood entrepreneur, itu adalah tori "Ketidaksempurnaam?. Sekarang kita mengemukakan

beberapa contoh mengenai hal ini:

1. Di industri musik

    Pada tahun 1960-an, mikrofon itu berat, besar, dan berkabel. Bagi banyak orang,mikrofon seperti itu sudah sangat bagus dan sempurna. Tetapi, tidak bagi orang yang menginginkan sesuatu yang lebih sempurna lagi, karena ia melihat bahwa saat digunakan dalam waktu yang cukup lama, mikrofon itu terasa berat, belum lagi kabelnya yang menyulitkan gerak penyanyi, serta masih banyak lagi kekurangan yang lainnya. Kemudian, muncullah produk baru, sebuah mikrofon yang ringan tanpa kabel (wireless). Bagi orang banyak, produk itu sudah paling mutakhir, enak dibawa ke mana-mana, dan simpel. Lalu, kesulitan mulai dialami oleh pembawa acara di tele-visi, radio, seminar, dan lainnya. Mereka menginginkan mikrofon yang lebih kecil lagi, bahkan yang bisa digantungkan di telinga mereka, ingin suaranya nyaring, dan tidak berbunyi kasar (kresek-kresek). Oleh karena itu, muncullah mikrofon yang berbentuk melingkar, kecil, bias ditempel di baju, krah, dan lain sebagainya. Pembawa acara juga bisa leluasa menggerakkan tangannya ke sana kemari. Mikrofon tersebut tampak sempurna, tetapi apakah kita sekarang sudah tidak menemui kesulitan lagi? Sang kreator dan inovator pasti berpikir bahwa itu masih tidak sempurna. 

2. Di industri komunikasi

    Telepon ditemukan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1800-1900 dan radio oleh Marconi. Maka, mulailah era telekomunikasi jarak jauh, di mana kita bisa dengan leluasa berbicara dengan orang yang jauhnya bermil-mil, bahkan yang berada di luar kota (saat itu). Namun demikian, era ketidaksempurnaan komunikasi tetap berlaku. Masyarakat masih ada yang belum puas dan ingin sesuatu yang lebih daripada itu. Masyarakat ingin agar kesulitan mereka untuk berbicara jarak jauh, yaitu antarnegara dan antar-pulau teratasi, di mana mereka bisa berkomunikasi dengan saudara, anak, teman, atau atasan mereka yang tinggal di pulau atau benua lain. Muncullah era satelit, di mana manusia bisa berkomunikasi antarbenua dengan tidak lagi menggunakan kabel bawah laut antara Inggris dan Amerika. Begitulah seterusnya, ketidaksempurnaan itu pasti terjadi lagi. Orang mulai ingin dapat membawa telepon rumah ke mana-mana, kadang ke dapur, kamar tidur, bahkan ketika mereka sedang mandi. Era wirelessphone pun muncul untuk menutup ketidaksempurnaan era sebelumnya. Kemudian, timbul era mobilephone, di mana orang bisa berbicara di luar rumah atau di mobil. Saat itu mobil diberi telepon yang disebut mobilephone, di mana kita bisa dihubungi asalkan kita berada di dekat mobil tersebut. Lalu, bagaimana jika kita berada jauh dari mobil tersebut? Era AMPS kemudian muncul dengan menggunakan teknologi satelit. 

    Era generasi kedua mobilephone lalu muncul, yaitu GSM. Era handphone saat it dikuasai oleh Siemens dan Motorola. Tetapi, sang inovator Nokia mengangsa? produk tersebut "tidal sempurna"? Muncullah telepon dengan fasilitas SMS. Generasi Ketiga mobilephone lalu muncul, yakni handphone colour, polyphonic, megapisel kamera, multishot, dan MP3, serta sekarang muncul era 3G, kemudian 4G dan handphone alkan meniadi TV mobile, hingga sebentar lagi handphone bisa menyale dengan PC di dalamnya. Era demi era telah berlalu dengan cepat karena teori ketidaksempurnaan Inovator berpikir bahwa apa yang sempurna hari ini akan tidak sempurna lagi besok Bahkan, era handphone di pasar komunikasi telah merambat ke dunia dokumentasi. Era komunikasi handphone telah menutup pasar komunikasi dengan sistem "pager" yang saat itu sangat "trend', di mana waktu itu mungkin kita berkata, "Gila, di mana pun orang berada bisa dihubungi. Benar-benar hebat dan sempurna produk 'pager' ini" Dan, lagi-lagi kesempurnaan itu hanyalah sementara. Era komunikasi handphone bahkan sudah menjadi ancaman bag industri dokumentasi dengan adanya handphone berkamera, yang bahkan sekarang menjadi jembatan antara industri kamera (foto) dan komputer, musik dan komunikasi. Begitu dahsyatnya teori ketidaksempurnaan in, yang telah menghancurkan industri-industri yang telah jaya menjadi usang dalam waktu yang singkat.

 

4.1.4 Faktor - Faktor Pendukung Keberhasilan Inovasi

Menurut James Brian Quinn (1955), faktor-faktor pendukung untuk tercapainya keberhasilan penerapan kemampuan inovatif adalah sebagai berikut:

1. Harus berorientasi pasar : Banyak inovasi yang sekedar pemecahan masalah kreatif tetapi tidak bersifat dan mempunyai keunggulan bersaing di pasar. Hubungan inovasi dengan pasar yang didalamnya ada 5C, yaitu Competitor (pesaing), Competition (persaingan), Change of Competition (perubahan persaingan), Change Driver (penentu arah perubahan), dan Customer Behavior (perilaku konsumen)

2. Mampu meningkatkan nilai tambahan perusahaan : Ada nilai tambah (value added) sehingga bisa menjadi pendongkrak pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.

3. Punya unsur efisiensi dan efektivitas : Tanpa 2E yaitu faktor fisiensi dan faktor efektivitas dari sebuah inovasi yang ditemukan maka inovasi tersebut tidak mempunyai arti atau dampak yang berartl bagi kemajuan perusahaan.

4. Harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan : Inovasi harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan agar tidak menyimpans dari arah pertumbuhan usaha.

5. Harus bisa ditingkatkan lagi : Inovasi harus bisa di inovasikan lagi sehingga terjadi inovasi yang berkelanjutan (continuous improvement) hingga menumbuhkan perusahaan menjadi lebih baik dan lebih berkembang.

Ada beberapa sumber yang bisa mendorong terjadinya sebuah inovasi. Sumber-sumber yang perlu kita ketahui adalah sebagai berikut:

1. Perbedaan (gap) antara permintaan (demand) dan penawaran (supply)

Di suatu negara yang mempunyai budaya tertentu, biasanya jika penawaran barang/ produk tidak sesuai dengan kondisi permintaan yang ada, maka kejadian ini bisa memunculkan sebuah inovasi Contoh: Peluncuran burger oleh McDonald dari yang berisi daging sapi menjadi daging ayam karena mayoritas orang di negara tersebut lebih menyukai daging ayam.

2. Penciptaan permintaan karena kecenderungan (trend)

Adanya kecenderungan pola hidup masyarakat Indonesia yang menyukai produk yang instan, maka munculah produk-produk lain yang mengikuti tren tersebut. Contoh: Tren mie instan diikuti dan diantisipasi teh botol yang menginstankan minuman teh dalam kemasan dan. juga Aqua yang menginstankan minuman air sehat mineral dalam kemasan siap minum. Hal in terjadi karena pola hidup sehat di Indonesia yang mula meningkat.

3. Perubahan (change)

Setiap perubahan pasti diikuti oleh sang motivator untuk dimanfaatkan, misalnya perubahan ekonomi, perubahan teknologi, perubahan sosial, dan lain-lain. Contoh: Perubahan perilaku masyarakat dalam menggunakan handphone. Perubahan itu merupakan hasil dari pelbagai inovasi yang secara terus menerus dilakukan oleh produsen sehingga inovasi tersebut bukan sekedar produk inovatif baru tetapi juga berubah menjadi sebuah tradisi. Sekarang tidak ada orang yang tidak berkeinginan untuk mempunyai handphone, bahkan hingga ke lapisan masyarakat bawah.

4.Masalah yang belum terpecahkan dalam jangka waktu lama

Terkadang masalah yang diselesaikan dengan cara pemecahan masalah kreatif saja belum tentu bisa memcahkan masalah dalam jangka waktu yang lama atau dapat menghilangkan masalah. Contoh: Di sebuah arena ice skating di USA, ada seorang perawat yang bekerja di arena ice skating untuk merapikan permukaan es yang retak karena perubahan suhu ruangan atau karena goresan. Terkadang dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperbaiki retakan-retakan es yang terjadi sehingga para pengguna harus menunggu dan terkadang pulang dengan kekecewaan. Orang yang memperbaiki itu tidak puas dengan kondisi seperti itu walau sudah diselesaikan dengan baik tetapi pelanggan masi saja kecewa sehingga ia berinovasi untuk membuat mesin agar bisa mengendalikan es yang retak dan menutupnya dengan cepat. Akhirnya ia mampu berinovasi dan menemukan alat yang bias meratakan, mengisi retak-retak dengan air dan langsung mendinginkannya sehingga dalam waktu singkat arena bisa digunakan tana membuat pelanggan menunggu dan kecewa.

§. Inovasi yang ditujukan untuk mengganti inovasi produknya sendiri

Hampir sebagian besar industri berteknologi tinggi menggunakan prinsip ini agar Produknya bisa diganti dengan produk yang baru diluncurkan sehingga masih bias menjadi pimpinan pasar.

 

4.1.5 Jenis-jenis inovasi yang sering digunakan oleh wirausahawan yang cerdas dalam

bisnisnya adalah:

1. Inovasi produk : Isinya (rasa, kualitas, dan lain-lain)Kemasan (pembungkus, tulisan, warna, sistem buka tutupnya, bentuknya, dil)

2. Inovasi marketing : Cara menjual, Cara mendistribusikan, Cara memasarkannya, Cara mengiklankannya dan Cara menciptakan permintaan, dan lain-lain

3. Inovasi proses : Proses penciptaan produk, Proses produksi, Proses teknologi pengemasannya, Proses riset dan pengembangan dan Proses menciptakan mesin baru, dan lain-lain

4. Inovasi teknikal : Teknik desain, Teknik pengawasannya dan Teknik pengerjaannya, dan lain-lain

5. Inovasi administrasi : Penyimpanan data dan Pembuatan dan pengumpulan data. 

Benar sekali jika dikatakan bahwa inovasi adalah tiang utama penyang8a pertumbuhan pasar dan mempertahankan pasar agar usaha tetap hidup (survive), tetapi inovasi juga berawal dari sebuah motivasi dan semangat seorang wirausahawan yang tidak mau menjadi wirausahawan yang biasa-biasa saja.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRANSFORMASI KEWIRAUSAHAAN